Bhinneka Tunggal Ika
Semboyan negeri kita
Tanah air tercinta
Banyak cerita dan perkara
Putus usia
Karena secangkir kopi sianida
Batin terluka
Karena motivator menyangkal anaknya
Ormas bertindak sesukanya
Bak gulungan kapas di tengah padatnya ibu kota
Terlintas sepenggal tanya
Sampai kapan ini terjadi???
Sekelumit tragedi
Di atas bumi pertiwi
Wahai para petinggi negeri
Turunkan sedikit rotasi kepalamu
Lihatlah!!!
Betapa meriahnya problematika ini
Lagi dan lagi…
Terlintas sepenggal tanya
Israel dan Palestina
Apa nasib kita seperti mereka??
Atau seperti Korea Selatan dan Korea Utara??
Yang terlahir dari rahim yang sama
Tetapi saling perang antar saudara
Mungkin kita terlalu sibuk
Sehingga lupa akan perjuangan para leluhur
Yang rela memberi nyawanya
Demi memperjuangkan bangsa ini
Indonesia
Negeri pertiwi dengan macam-macam
Suku, budaya dan agama
Namun sayang
Sebagian penghuni negeri
Ingin menghancurkannya
Sebagian orang mempunyai mimpi
Tuk menjadikan negeri ini baik seperti mimpinya
Sebagian orang mempunya ambisi
Tuk menjadikan negeri baik seperti diingini
Kami generasi negeri
Punya hak menjaga bangsa
Dari tangan-tangan makluk kotor dan keji
Yang tak punya hati dan ingin mengubah bangsa ini
Kami tak mau menghakimi
Apalagi membalas dendam
Kami bertindak tanpa dendam
Kami bertindak dengan kasih
Mendoakan…
Itu yang dapat kami lakukan
Untuk mereka sang pejuang kehancuran negeri ini
Haruskah pandangan Indonesia diganti??
Bukan lagi Bhinneka Tunggal Ika
Melainkan kekerasan dan Sara?
Tentu tidak!! Indonesia mutlak!!
Yustina
Lero, Ketua Osis SMK Yohanes XXIII Kelas XI
Puisi ini sudah dibacakan dalam momentum Hari
Bela Nusantara Di Maumere.
No comments:
Post a Comment