Air Terjun Muru Sobe Indah Tanpa "Make Up"

Air Terjun Muru Sobe
SUARA MATAHARI-Hello bro dan sister, suka sekali pastinya kalau bicara tentang keindahan alam. Kali ini tentang keindahan alam seperti air terjun. Bersama pecinta alam Admin telah kehilangan pikiran sumpek dan lelah saat memasuki wilayah itu. (Hehehe). Menghilangkan rasa jenuh, datanglah di lokasi ini, Alam Muru Sobe Tanawawo. 

Poma merupakan sebuah desa di Kecamatan Tanawawo. Tanawawo merupakan sebuah kecamatan yang terletak di selatan Maumere. Tanawawo sedang terkenal dengan keindahan alamnya. Salah satunya “Muru Sobe”. Muru Sobe merupakan sebuah keindahan alam berupa air terjun yang memiliki ketinggian kurang lebih 100 meter.

Tempat ini disebarluaskan oleh seorang pastor yang saat itu bertugas di sana. Pastor itu kini telah tiada. Dia dipanggil Tuhan beberapa tahun lalu. Ketika itu dia mendapat informasi dari umat setempat bahwa ada air terjun di daerah itu. Dia pun bergegas mendatangi tempat itu.

Dingin di musim panas, sejuk di musim hujan. Itulah kondisi cuaca di wilayah Tanawawo terkhusus daerah air tejun. Memang demikian karena Muru Sobe ini berada di antara tebing. Diapiti tebing berumput dan pohon berdaun hijau lebat. Indah sekali. Penasaran bagi yang belum pernah ke sana.

Akses jalan menuju lokasi air terjun kini sudah dibangun. Walau ada yang harus rusak tapi sudah mulai dibangun. Entah dilanjutkan atau tidak pada tahun ini, jelasnya sudah dibangun. Iya baru dibuka oleh alat berat. Belum dirabat beton atau dihotmis.

Sudahlah kita tunggu saja kerja keras pemerintah. Mereka tak mungkin lupa dengan Muru Sobe karena telah mempromosikan bahwa Muru Sobe menjadi salah satu objek wisata alam yang terdaftar dalam barisan anggaran dalam buku induk APBD daerah setempat.

Mari kita ke Muru Sobe sambil memosting pesan agar dibaca, diresapi dan ditindaklanjuti. Mari jaga dan rawat keindahan alam. Biarkan Tanawawo Kabupaten Sikka terkenal dengan objek wisata yang satu ini. Agar daerah ini lebih maju karena pariwisata mendapat kucuran dana yang besar. Maju Muru Sobe, Maju Pembangunan, majulah rakyat Tanawawo Desa Poma. (Admin).
Share:

Film Tiga Dara Membawa Maumere Ke Layar Lebar


SUARA MATAHARI-Keindahan alam dan kecantikan objek pariwisata di Nian Sikka Tanah Alok akan bangkit dan tersiar ke seluru penjuru dunia. Berbagai potensi ini dipromosikan melalui film layar lebar berjudul “Kisah Tiga Dara”. Film ini di Sutradarai oleh Nia Dinata, perempuan pembuat banyak film di Indonesia termasuk film berjudul Arisan.


Film Tiga Dara ini hadir di tengah masyarakat Indonesia pada era 1956. Film ini merupakan karya Usmar Ismail dan bercerita tentang tiga saudara kandung hidup bersama ayah dan nenek ketika ibu kandung mereka meninggal dunia. Nenek mereka begitu mencintai cucu-cucunya dan berambisi mencarikan jodoh terbaik. Terutama cucu yang paling tua.

Sutra Dara Film Tiga Dara, Nia Dinata
Untuk kepentingan “rekamasi” proses pengambilan gambar dilakukan di Bumi Sikka Nyiur melambai Maumere Manise. Ada beberapa titik yang menjadi lokasi shooting seperti Gereja Tua Sikka, Lepo Gete Sikka, Pantai Koka, Pulau Indah Pangabatang, Pulau Kambing, Tanjung Kajuwulu & Hutan Mangrove Magepanda, Sanggar Watu Bo Hewokloang, Komplex Patung BSB Nilo, Pasar Wuring & Pasar Wairkoja, serta Bandara Frans Seda, Pelabuhan L. Say & Capa Resort.

Pembuatan film ini diawali dengan misa syukur launching shooting film di aula Capa Resort. Misa ini dihadiri ratusan umat yang diundang dalam agenda launching shooting film Tiga Dara tersebut.
Para Pemeran Film Tiga Dara
Informasi yang diperoleh Admin, pembuatan film ini merupakan kerjasama dengan Yayasan Bapa Bangsa selaku pemilik Capa Resort. Para artis-artis terkenal sudah berada di Maumere. Mereka adalah Shanty, Tara Basro, Rio Dewanto, Titiek Puspa, Ray Sahetapy, Richard Kyle, Rueben Elishama, Cut Mini. Total kehadiran mereka dalam pembuatan film ini mencapai 70 orang.
Disaksikan Admin mereka terlihat sangat refleks, senang dan bahagia. 

Mungkin saja baru pertama kali meninginjakan kaki di Bumi Sikka. Namun bagi Nia Dinata, kehadiran di Maumere bukan kali pertama. Dia suda sering nginap di Capat Resort dan sering berpetualan ke beberapa objek wisata.

Terkait film ini, bagi Nia menjadi hal biasa. Dia bangga karena masyarakat sekitar berkarakter transparan. Alamnya diselimuti keindahan dan berbagai selimut wisata baik laut, religi, budaya dan berbagai ragam kecantikan belum di eksplor.
Para Pemeran Film Tiga Dara Bersama Sutradara
Diharapkan kehadiran film ini menjadikan destinasi wisata dikenal publik. Sikka menjadi lebih ramai dikunjungi. Masyarakat boleh lebih sejahtera. Dan semoga pembuatan film ini didukung penuh oleh masyarakat melalui pemerintah daerah. Semoga. (Admin)
Share:

Sekilas Tentang Kelimutu Di Pulau Flores



SUARA MATAHARI-Gunung Kelimutu adalah gunung berapi yang terletak di Pulau Flores, Provinsi NTT, Indonesia. Lokasi gunung ini tepatnya di Desa Pemo, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende. 

Gunung ini memiliki tiga buah danau kawah di puncaknya. Danau ini dikenal dengan nama Danau Tiga Warna karena memiliki tiga warna yang berbeda, yaitu merah, biru, dan putih. Walaupun begitu, warna-warna tersebut selalu berubah-ubah seiring dengan perjalanan waktu.

Kelimutu merupakan gabungan kata dari "keli" yang berarti gunung dan kata "mutu" yang berarti mendidih. Menurut kepercayaan penduduk setempat, warna-warna pada danau Kelimutu memiliki arti masing-masing dan memiliki kekuatan alam yang sangat dahsyat.

Danau atau Tiwu Kelimutu di bagi atas tiga bagian yang sesuai dengan warna - warna yang ada di dalam danau. Danau berwarna biru atau "Tiwu Nuwa Muri Koo Fai" merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa muda-mudi yang telah meninggal. Danau yang berwarna merah atau "Tiwu Ata Polo" merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang yang telah meninggal dan selama ia hidup selalu melakukan kejahatan/tenung. Sedangkan danau berwarna putih atau "Tiwu Ata Mbupu" merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang tua yang telah meninggal.

Para penduduk di sekitar Danau Kelimutu percaya, bahwa pada saat danau berubah warna, mereka harus memberikan sesajen bagi arwah orang - orang yang telah meninggal.

Luas ketiga danau itu sekitar 1.051.000 meter persegi dengan volume air 1.292 juta meter kubik. Batas antar danau adalah dinding batu sempit yang mudah longsor. Dinding ini sangat terjal dengan sudut kemiringan 70 derajat. Ketinggian dinding danau berkisar antara 50 sampai 150 meter. 

Untuk menikmati keindahan Kelimutu ini, orang-orang selalu datang setiap hari sepanjang tahun. Mereka menikmati langsung keindahan danau 3 warna dengan mendokumentasikan objek indah itu. Bukan hanya orang-orang Ende, Flores atau NTT saja, tetapi orang luar negeri pun ramai berkunjung di tempat ini. 

Daerah ini tergolong bersuhu dingin. Suasana sangat alamia. Para pengunjung boleh mengenakan sweater atau sejenisnya. Para pengunjung diminta tidak mengotori atau membuang sampah sembarangan ketika berada di wilayah tersebut. Di sana ada petugas yang mengawasi. Mereka akan memberikan petunjuk ketika anda tersesat atau membutuhkan informasi. (Admin/ Sumber: FB Pariwisata NTT)
Share:

Kalau Hendak "Rekreasi" Jangan Ke Gereja

SUARA MATAHARI- Sahabat pembaca blog Suara Matahari, tulisan terbaru ini tentang kesadaran umat akan penguatan iman. Umat diminta tertib ketika menghadiri misa di Gereja setiap hari minggu. Jika hendak bersenang-senang atau rekreasi dengan keluarga mestinya umat pergi ke pantai bukan ke gereja.

Suara itu boleh dikatakan cukup tegas, terdengar di depan Altar Paroki Spiritu Santo Misir, Minggu/14/02/2016. Pada Misa ke-2 Minggu Pra Paskah bagi umat Katolik itu, Pastor Paroki, Rm, Rudy Parera berbicara panjang dan tegas diakhir misa. Lebih ditekankan tentang ketertiban umat ketika mengikuti misa.

Pernyataan tegas muncul ketika dicermati banyaknya umat yang tidak serius mengikuti misa. Umat hanya berdiri di luar Gereja dengan alasan ada anak kecil, anak menangis, datang terlambat. Tak dilarang dengan alasan-alasan itu tetapi paling penting adalah keseriusan umat, kosentrasi umat saat misa.

Banyak umat dilihat bermain handpone, isap rokok, mondar-mandir bersama anak-anaknya saat misa sehingga gereja seakan tempat rekreasi seperti di pantai. Anak harus dibimbing, dididik menjadi anggota gereja yang baik. Anak harus dididik sejak kecil sehingga dapat membedakan di mana ia berada. Orang tua harus lebih tertib dalam mengajarkan anak-anaknya. Tidak benar kalau mengajak anak-anaknya ke luar gereja lalu bermain mondar-mandir, kutak katik hp, isap rokok dan lain-lain.

“Kalau mau berdiri di luar gereja saja lebih tidak usah datang ke gereja. Tinggal saja di rumah atau ke tempat hiburan atau pantai saja. Jangan ke gereja lalu tidak kosentrasi saat misa dan mengganggu orang lain. Bagi saya itu tidaklah tepat, tidaklah benar bagi seorang umat yang hidup dalam iman Katolik. Dan hal itu saya mencermati saat misa ke-2 di setiap minggu” tegasnya.

Diharapkannya, umat harus mulai sadar. Umat harus serius mengikuti misa. Membina Iman Katolik harus kosentrasi saat misa. Tidak boleh main gila saat misa berlangsung. Gereja merupakan tempat berdoa, rumah Allah. Karenanya hadir dan berdoa di gereja membutuhkan keheningan, ketenangan hati bukan mondar-mandir ke sana kemari seperti berada di lapangan bola kaki.


Memasuki masa puasa ini, saatnya kita merefleksi diri. Memperbaiki diri dari kesalahan dan kelalaian yang sudah terjadi. Mari kita bangkit memperbaiki dosa dan kesalahan kita. Mari kita jauhkan diri dari kesalahan yang tak boleh kita lakukan secara sadar. Selamat berpuasa dan semoga hari minggu akan datang tidak ada lagi umat yang bermain-main di gereja. (Admin).
Share:

Ovin, Bayi Malang Itu Telah Meninggal Dunia



SUARA MATAHARI- Prifandy Ovin, bayi malang yang berumur 1 tahun 3 bulan telah mengakhiri hidupnya. Dia dipanggil Yang Maha Kuasa pada Kamis/21/01/2016 pagi di  Rumah Sakit T.C Hillers Maumere Kabupaten Sikka. Nafasnya putus dengan berat badan 5,4 kg. Ketika itu demam tinggi kembali dan sakit diare menyerangnya.

Ovin, anak pertama dari pasangan Alfridus Nirang dan Yuventa Almida menderita sakit demam selama kurang lebih 1 tahun. Perjuangan orang tua selama itu sia-sia saja. Kini dia tak lagi dibawa ke mana-mana oleh orang tua untuk penyembuhan penyakitnya. Ovin tidak lagi ke Posyandu, Puskesmas, Rumah Sakit, para dokter dan para dukun. Dia tidur untuk selamanya. Dia tak bangun lagi untuk meminta susu formula yang dibeli ayahnya dari hasil ojek.

Kepergian Ovin seakan pasra pada Tuhan. Seakan dia tak mau membuat orang tua atau orang yang merawatnya terus keluh. Dia ingin tenang bersama Tuhan. Dia tak membuat yang hidup terus “sibuk” karena penyakit yang setia menemaninya sampai liang lahat.

Sakit yang diderita Ovin selama kurang lebih 1 tahun itu seakan “misterius”. Dokter menyebut dia menderita infeksi paru-paru tapi sudah disembuhkan. Namun sakit panas tinggi yang menyelimut tubuhnya seakan menjadi “teman akrab”. Sakit itu selalu setia hadir dalam hidupnya. Sedih dan kasihan bagi orang yang pernah melihat dan menjenguknya atau bercerita dengannya.

Pada Natal Desember 2015, media ini mendatangi kediamannya. Orang tua menerangkan bahwa sakit yang diderita Ovin sudah kembali pulih.

“Ovin sudah rajin minum susu. Sudah lebih kuat dari sebelumnya. Berat badannya sudah naik” kata ibu kandung yang sedang memangku Ovin.

Kini Ovin terbaring lelap. Tak lagi menangis. Tak lagi Memanggil ayah dan ibunya. Dia sedang disemayamkan di rumah keluarga, Lingkungan Misir Barat, Kelurahan Madawat, Kecamatan Alok Kota Maumere. Dan kini menunggu jadwal pemakaman yang ditentukan keluarga.

Sebelumnya pada Oktober 2015, media ini memberitakan bahwa seorang bayi malang sedang mengalami penderitaan panjang. Usianya sudah 1 tahun pada 7 Oktober 201 namun berat badannya hanya 5,6 kg. Sejak lahir ia tak mendapat asupan gizi melalui ASI. Dia hanya dibantu susu formula merek lactogen.


Ada puluhan dokter telah didatangi orang tuanya untuk penyembuhan penyakitnya. Di Posyandu, di Puskesmas, Lab, tempat praktek para dokter dan juga rumah sakit. Semua telah dilalui orang tua dari kota ke desa namun penyakit tak kunjung sembuh. Suhu tubuh yang panas tinggi selalu menggerogotinya. Tubuhnya lemas tak berdaya. (Admin/MK).
Share:

10 Dukun Bantu Penyembuhan Ovyn


SUARA MATAHARI- Setelah keluar rumah sakit, Ovyn jatuh sakit lagi. Dukun menjadi jalan penyembuhan yang dipilih orang tua. Kurang lebih 10 dukun membantu namun keadaan putra pertama keluarga ini belum dikehendaki Tuhan. Penderitaan Ovyn seaka “misteri” karena semua jalan telah dilalui orang tua namun hingga saat ini belum sembuh dari sakit, belum normal berat badannya.  

Saat ini dia sedang ditangani oleh salah seorang dukun di wilayah Timur Kabupaten Sikka. Perawatan sang dukun ini hanya memberi lulur ala tradisional pada tubuh anak ini.  Menurut orang tua ada perubahan BB yaitu 5,1 kg pada umur 10 bulan dan 5,6 saat genap 1 tahun, 7 oktober 2015. Hingga 29/10/2015, kondisi Ovyn lagi-lagi mengalami demam lagi. Apalah daya orang tua Ovyn kehabisan cara.  

Perjuangan demi perjuangan telah dilalui. Doa dan permohonan sudah banyak dilakukan orang tua namun saat umur 1 tahun dia kekurangan BB 4 KG atau mesti 7,3-12 kg. Kita semua yang membaca cerita keluarga ini tentu terketuk hati untuk membantu. Baik dalam doa maupun secara materi atau cara-cara lain yang membantu kesembuhan anak ini.

Sedikit informasi, ke-2 orang tua Ovyn menjalin kehidupan rumah tangga kurang lebih sejak 3 tahun lalu. Afridus Nirang (35) warga Kelurahan Madawat Kota Maumere adalah seorang tukang ojek, dan Yuventa Almida (38) warga Desa Nirangkliung-Kecamatan Nita sebagai Ibu Rumah Tangga.

Untuk kebutuhan makan minum keluarga Alfrdius menyandarkan harapan pada motornya yang baru selesai kredit. Mengojek menjadi penghasilan tetapnya setiap hari. Begitu pun untuk kebutuhan makan minum sang anak. Saat anak mereka sakit, sang ayah mengaku pernah menggadaikan BKKB motor senilai 3 juta di FIF Motor dengan jangka waktu pengembalian 1 tahun/4 ratus/bulan.


Kepada media ini, bersama istri mereka mengharapkan doa dan campur tangan sesama agar penderitaan panjang sang anak dapat diatasi. Mereka juga bekerja dan berdoa agar Yang Maha Kuasa memberi kesembuhan bagi anak mereka.  Semoga kita semua dapat dibuka perhatian oleh Tuhan untuk membantu baik dalam doa atau dengan cara-cara lainnya. (Admin/MK)
Share:

Kisah Ovyn, Bayi 1 Tahun Dengan BB 5,6 KG

SUARA MATAHARI-Selamat siang Sahabat pembaca blog Suara Matahari. Kali ini Admin posting sebuah cerita fakta yang dialami seorang bayi. Cerita ini sudah dipublikasikan beberapa bulan lalu oleh beberapa media di NTT. Mengenang kisah sedih hidup sang bayi ini, admin hendak menyimpan dalam blog pribadi. Kiranya selalu kita doakan kehidupannya. Berikut kondisi sang Bayi bernama Ovyn. 

Kondisi ini  dialami bayi laki-laki di Kota Maumere Kabupaten Sikka. Sebut saja Pirfandy Ovyn, anak pertama dari Afridus Nirang (35) dan Istri Yuventa Almida (38), yang hidup di Kelurahan Madawat Kota Maumere. Sejak lahir ia tak mendapat asupan gizi melalui Air Susu Ibu (ASI). Dia hanya dibantu susu formula merek Lagtogen sesuai saran petugas kesehatan.

Mengkonsumsi susu formula merek lagtogen selama dua bulan rupanya tak mendukung pertumbuhannya. Sang bayi mengalami susah buang air besar sehingga orang tua menggantinya dengan susu formula merek SGM. Hingga berulang tahun pertama pada 07 Oktober 2015 lalu berat badannya baru mencapai 5,6 kg.

Ayah Ovyn berprofesi sebagai seorang tukang ojek. Penghasilan pas-pas saja. Dia membangun keluarga dengan  Yuventa Almida, seorang ibu rumah tangga beberapa tahun lalu. Mereka ber-3 tinggal di gubuk sederhana dengan ekonomi serba sederhana. Begitu pun kondisi kesehatan mereka terlihat “serba murah” dan masih jauh dari kesehatan yang normal.

Ovyn, anak pertama keluarga kecil sederhana ini lahir normal dibantu seorang bidan di Polindes Kabor Kelurahan Kabor Kota Maumere dengan berat badan (BB) 2,6 kg. Kesehatan sejak lahir hingga berumur 1 bulan tergolong baik. Bulan pertama diberi imunisasi di polindes Kelurahan Madawat. Pada bulan pertama ini ia tak ke posyandu untuk timbang badan karena sang ibu mengalami sakit pada mata dan tangan (bengkak besar).

Penderitaan keluarga kecil ini nampak semakin berat ketika buah kasih mereka pun mengalami bengkak di kepala sejenis bisul besar. Bisul-bisul kecil lainnya harus menyerang seluruh badan Ovyn. Syukur penderitaan ini, dapat disembuhkan orang tua secara tradisional yaitu menggunakan nana damar dan dibantu dengan obat medis yang diperoleh di apotik. Ovyn bersama sang ibu akhirnya sembuh dari sakit ini.  

Pada bulan Desember 2014 (umur 2 bulan) BBnya naik ke 3,7. Masuk bulan ke-3 BB nya naik menjadi 4,3 kg. Berat badan yang tergolong sehat bagi seorang bayi.

Beberapa waktu berselang, pasca sembuh dari sakit bisul, suhu tubuh Ovyn mengalami panas atau demam. Orang tua langsung mendatangi tempat prakterk dr.  Mario untuk berobat. Bermodalkan hasil ojekan, mereka mampu membayar biaya perawatan dan obat sebesar Rp 280 ribu rupiah ke Dokter Mario. Sayang, tak ada perubahaan sakitnya. Mereka kemudian mengantarnya ke Puskesmas Kopeta Perumnas, ke Dokter Margono, Bidan Nona dan Bidan Siska. Lagi-lagi, sakit demam yang diderita Ovyn tak kunjung sembuh.

Petugas menyarakankan agar sang bayi ini dirawat di rumah sakit. Orang tua kemudian kembali mendatangi Puskesmas terdekat lalu rujuk ke rumah sakit T.C. Hillers Maumere. Saat itu, Ovyn berumur 7 bulan dengan BB baru 4,5 kg. Perjuangan ekstra keras dari orang tua selama 3 bulan untuk menjauhkan penderitaan tersebut belum berhasil.

Ovyn kemudian dirawat di ruang Melati rumah sakit selama 39 hari. Bantuan pihak rumah sakit rupanya tak menyembuhkan secara total karena hingga keluar rumah sakit pada umur 8 bulan, BB sang bayi hanya naik 2 ons yaitu 4,7 kg. Iya, dia hanya sembuh dari demam dan sakit paru-paru yang dideritanya menurut pihak dokter.


Sejak itu, orang tua tak lagi membawahnya ke para dokter atau para bidan yang pernah didatangi. Kalau sakit, mereka hanya membeli obat di apotik terdekat di Kota Maumere atau bantuan non medis lainnya. Alasannya karena mereka tak mampu membayar semua biaya dan Ovyn bukan peserta BPJS. (Admin/MK). 
Share:

Mencari Rezeki Dibalik ETMC 2015



SUARA MATAHARI-Apa kabar sahabat pembaca. Kiranya semuanya sehat-sehat karena Tuhan selalu bersama kita.

Sahabat,El Tari Memorial Cup (ETMC) 2015 masih cukup hangat di hati kita. Ajang bergengsi sepakbola Nusa Tenggara Timur (NTT) ini menyedot perhatian para pecinta bola kaki di bumi NTT khususnya Flores. Kegiatan akbar ini tidak hanya disaksikan oleh para penggemar bola kaki tetapi warga yang haus hiburan pun meluncur ke lokasi.

Nampak dalam foto yang sengaja dipotret admin. Hanya satu foto saja yang diambil karena lalu lalang manusia penonton yang menghalaunya. Di sela-sela seriusnya para penonton perempuan yang 85 porsen berambut uban mengelilingi lapangan Gelora Samador. Berbadan bungkuk dia mencari botol-botol atau gelas minuman mineral yang sengaja dibuang para penonton. Dia membawa serta karung atau tempat mengumpulkan botol kemasan air mineral. Entah untuk apa, dia juga memikul kardus. Iya, tentu ada manfaat baginya.

Dalam kesibukan meliput pertandingan seru saat itu, admin mencoba untuk berkomunikasi dengannya. Sayang, perempuan ini tak meresponnya. Dia serius mengumpulkan botol-botol tersebut dan menyimpannya dalam karung.

Di daeraku, Kota Maumere Kabupaten Sikka sudah banyak kebiasaan orang mengumpulkan botol/kemasan air mineral ini. Bukan hanya orang-orang tua tetapi orang-orang muda pun terlibat. Semua dikumpulkan lalu dijual ke para pembeli. Dengan harga yang cukup, mereka dapat membeli beras dan kebutuhan makan minum lainnya.

Perempuan tua ini, kategori manusia yang jelih. Dia memanfaatkan momentum olahraga di daerahnya untuk mendapatkan rezeki. Dia tidak malu dengan temannya, tetangganya, sahabat-sahabat dekatnya. Dia tahu banyak rezeki dari moment sepakbola terakbar se-Nusa Tenggara Timur itu. 

Dia sadar, apa yang ia lakukan sangat halal di hadapan Tuhan. Entah mengerti atau tidak, perempuan tua ini lebih memilih berjuang daripada menyandarkan hidupnya kepada orang lain. Mungkin saja dia tak mau bahwa sesungguhnya kondisi kehidupannya menjadi beban bagi yang lain.

Ada pertanyaan, mengapa Anda tidak menjejaki perempuan ini? Mengapa Anda lebih memilih jadi koruptor, pemeras, penjilat? Iya, tentu tidak harus jadi pemulung seperti mama ini. Ada hal lain yang membuat Anda nyaman dan aman dalam bekerja dan memanfaatkanya hasil perjuangannya. Semoga saja kita tak menjadi orang komplit atau hidup serba lengkap dan gampang. Semoga perempuan ini diberkati YMK, Bapa, Putera dan Roh Kudus. (Admin)
Share:

Pages

Generasi Muda

Generasi Muda

Bunda Segala Bangsa Nilo. Salah satu lokasi shooting film tiga dara

Bunda Segala Bangsa Nilo. Salah satu lokasi shooting film tiga dara

KRISTUS RAJA

KRISTUS RAJA