SUARA
MATAHARI, Sahabat pencinta blog Suara Matahari. Selamat bertemu kembali
di moment olahraga bola kaki NTT ini. Semoga semuanya sehat walafiat dalam
menyiapkan diri untuk menyaksikan laga seru antara tuan rumah Persami melawan Perseftim, kabupaten
tetangga Flores Timur, 05/11. Saksikan juga tim-tim lain dalam memperebutkan tiket perempat final diajang El Tari Memorial Cup (ETMC) ini.
Ini loh masih soal kualitas sepakbola kita. Iya, kita di NTT
ini masih terkebelakang. Bukan soal pembangunan saja tapi soal olahraga juga
seperti bola kaki ini. Kita semua tentu tak mau ada di belakang terus kan.
Sudah pasti jawaban ya. Maka penting bagi kita agar menjunjungi tinggi prinsip
bola kaki.
Para manajer, pelatih sepakbola tentu sudah mengajarkan/membina
kepada tim atau pemainnya agar bermain fair play. Pemain sendiri pun harus mengaplikasikan
makna dari istilah fair play. Lebih penting lagi para wasit. Para wasit yang
memimpin sebuah pertandingan harus menjadi pemimpin lapangan yang sehat. Iya
harus sehat agar bola masuk ke gawang pun sehat. Paling tidak hindari stroklah,
(hehehehe).
Penting, bagi semua pencinta bola kaki. Semua kita yang hadir
di lapangan sepakbola. Penonton yang mendukung salah satu tim/klub mesti
menjaga solidaritas, persaudaraan yang menjadi satu kesatuan dari istilah fair
play.
Fair play dalam sepakbola berarti pelaksanaan sebuah event
olahraga khusus sepakbola harus menjungjung tinggi nilai kejujuran, sportivitas,
persaudaraan dan saling menghormati antara wasit, juri, pemain dan tim. Dalam
arti bahwa penyelenggaraan ajang sepakbola, baik wasit atau antara pemain, antara
pemain dan wasit dan antara wasit dan wasit tak boleh menciptakan situasi yang
memperburuk cerita sepakbola di suata daerah atau negara.
Olahraga merupakan ajang melatih kreatifitas hidup, membina
mental manusia harus disertai dengan prilaku yang saling membangun kesadaran
moral. Karenanya, sangat penting bagi sahabat semua agar menjunjung tinggi
prinsip fair play dalam ajang sepakbola di NTT dan Indonesia umumnya.
Untuk para pemain lokal atau daerah di NTT yang masih berada
di daerah penting memaknai prinsip ini sebagai dasar membina diri. Begitu pun
para wasit agar mampu menjadi wasit yang berpendidikan, berkepribadian,
bernilai dan bermartabat. Majulah
sepakbola kita, majulah NTT dan majulah Indonesia. Revolusi!!!. (Admin).
No comments:
Post a Comment