Boby Tunya dan Maju Mundur Produksi Musik Di NTT



MAUMERE, SUARA MATAHARI- Jaman kian maju, teknologi kian canggih. Namun masyarakat tak boleh lupa akan proses produksi musik yang terjadi dari masa ke masa. Kini produksi menggunakan kaset CD. Dahulu orang hanya menggunakan pita suara (kaset pita,red). Ini merupakan maju mundurnya perkembangan musik 2 jaman yang berbeda dan meninggalkan nilai-nilai pendidikan bagi masyarakat.
 
Banyak cerita-cerita indah di balik pita suara. Pecinta musik, penyanyi atau pemain musik tentu memiliki gaya atau keunikan tersendiri. Setiap orang memiliki cara unik untuk memproduksi musik atau album lagu. Ada yang menceritakan tentang kondisi sosial kehidupan masyarakat. Ada pula yang mengangkat potensi-potensi wisata daerah.

Album perdana Kelimutu melalui kaset pita, laris di pasar. Album ini sangat popular karena mengundang simpati masyarakat NTT bahkan Indonesia melalui lagu yang menceritakan tentang keindahan Danau Kelimutu. Produser memproduksi album ini dengan 55 ribu copy (kaset,red) dan laris terjual saat itu.  

Setiap pesta dan acara apapun album lagu kelimutu selalu diputar. Bahkan sampai saat ini pun masih terdengar lantunan lagu kelimutu” kata Boby Tunya di Kota Maumere. 

Mengakhiri pendidikan pada salah satu SMP di Ende, Boby melanjutkan pendidikan di STM Negeri Kupang. Melalui bantuan toko kaset Karang Jaya album kelimutu 2, 3 dan 4 diproduksi. Proses rekaman berlangsung di studio Radio Pemerintah Daerah (RPD) Kupang. 

Sejak kelas II STM hingga masuk Fakultas Teknik Sipil di Kampus Unika Kupang, ia ikut rekaman di Surabaya melalui Studio Nirwana Record. Karang Jaya dan Duta Musik Kupang menjadi sahabat setia yang mendampinginya saat rekaman di Surabaya. Selain di Surabaya, dia pun pernah ikut rekaman di Jakarta melalui Bilbord Record. (Admin).
Share:

Lewat Pita Suara, BobyTunya Promosi Danau Tiga Warna


SUARA MATAHARI-Jaman kian maju, teknologi kian canggih. Masyarakat tak boleh lupa akan proses produksi musik yang terjadi dari masa ke masa. 

Kini produksi menggunakan kaset CD. Dahulu orang hanya menggunakan pita suara (kaset pita,red). Ini merupakan dua jaman yang berbeda dan meninggalkan nilai-nilai pendidikan bagi masyarakat.  

Banyak pecinta musik, penyanyi atau pemain musik tentu memiliki gaya atau keunikan tersendiri. Setiap orang memiliki cara unik untuk memproduksi musik atau album lagu. Ada yang menceritakan tentang kondisi sosial kehidupan masyarakat. Ada pula yang mengangkat potensi-potensi wisata daerah.

Sebut saja Boby Tunya, sang penyanyi legendaris yang memproduksi 180 album lagu. Tidak melalui kaset CD tapi menggunakan kaset pita yang proses produksinya lebih rumit. Cara mempromosi potensi daerah setiap orang memang berbeda tergantung kemampuan dan kesempatan.

Melihat kondisi wisata, banyak warga memilih dengan cara mengabadikan (foto,red) lalu mempublikasikan melalui berbagai media. Berbeda dengan BobyTunya, pria keturunan Pulau Sabu Lahir di Kabupaten Ende ini mempromosikan keindahan alam Danau Tiga Warna (Danau Kelimutu,red) melalui album lagu menggunakan kaset pita.

Ia menjual potensi wisata melalui lirik-lirik lagu dalam bahasa daerah dan bahasa Indonesia. Kondisi ini dilakukan Boby Tunya karena ia memiliki kemampuan akan penguasaan bahasa daerah di seluruh NTT. Promosi cara ini boleh dibilang agak rumit namun perkembangan jaman dan teknologi sudah memudahkannya.

Ketika itu, ia melihat kemolekan Danau Kelimutu,  BobyTunya merasa terpanggil untuk mempromosikan objek wisata yang berada di Desa Pemo Kecamatan Kelimutu Kabupaten Ende NTT. Ia memproduksi 4 album lagu tentang Kelimutu yaitu album Kelimutu 1, 2, 3 dan 4. Melalui 4 album tersebut, keindahan Danau Kelimutu mulai ramai dijamah pengunjung. Namanya pun popular di tengah masyarakat Indonesia, di tenda-tenda pesta atau hajatan-hajatan lainnya.

Kini lagu-lagu ciptaannya masih terdengar di mana seantero NTT terlebih bagi pendengar setia radio-radio di NTT. 

Sejak ia mampu menjadi pemain musik dan penyanyi, dia meluncurkan 180 album ternama. Album-albumnya sangat bermasyarakat dan menggelorakan penikmat musik daerah.

“Bagi saya setiap pekerjaan dan profesi merupakan karunia Tuhan. Manusia patut mencintai, menjiwai dan mengucapkan syukur atas apa yang diberikan-Nya. Mempromosikan objek wisata sebuah daerah dapat dilakukan semua orang dengan cara-cara unik. Saya melakukan sesuai kemampuan yang saya miliki yaitu menyanyi dan bermain musik” kata BobyTunya, penyanyi legendaries kepada suaraflores.co di kediaman Kota Maumere belum lama ini.

Dikisahkannya bahwa sejak kelas 5 SD, ia sudah bermain musik. Banyak kesempatan ceremonial ia tampil termasuk memimpin vokal grup Sekolah Dasar di Gereja Syailom Ende. Dari sanalah awal mula ia merekam lagu-lagu daerah tahun 1981 melalui studio rekaman Puspas Ende di Jalan Eltari.

Rupanya Tuhan menurunkan talenta baginya. Karena itu, selain menyanyi ia pun dapat bermain musik secara baik. Talenta itu dikirim Tuhan sejak berada di bangku SMP di Kabupaten Pembuangan Soekarno. Ketika itu ia aktif terlibat dalam kegiatan seni sekolah dan koor di gereja-gereja. Dia mengasa suaranya hingga memproduksi album perdananya yang dibantu oleh Studio Puspas di bumi Soekarno melahirkan inspirasi 5 dasar negara.

Baginya, menjadi penyanyi yang berkualitas dan terkenal tidak muda membalikan telapak tangan. Butuh perjuangan dan kerja keras serta kerjasama banyak pihak. Menghadapi banyak orang dari atas panggung tidak hanya bermodal bisa bernyanyi dengan suara bagus. Keberanian mental menjadi bagian penting ketika berada di atas panggung.

Dia belajar mengasa mentalnya melalui beberapa produser. Dia terkenal dan terkenang dengan lagu-lagu pop dan dangdut, slow, reggae dan didominasi lagu pop dan slow.

Kini, Boby telah mengakhiri produksi album lagu. Dia hanya menghadiri panggilan atau undangan di panggung dalam hajatan-hajanan politik, pemerintahan, pernikahan dan berbagai acara akbar lainnya.

Kepada suaraflores.co ia mengajak pemerintah untuk bersama-sama melakukan promosi daerah melalui musik. Promosi melalui kaset cd atau video lagu merupakan salah satu cara yang tepat. Musik adalah media promosi dan menjadi kesempatan bagi pemerintah yang gencar-gencarnya berbicara tentang pariwisata.

Proses promosi dapat dilakukan melalui album-album lagu. Karena semakin hari semakin banyak penyanyi dan dapur musik yang berkembang pesat. Apabila ini dipikirkan untuk pembangunan maka cara tersebut dapat mulai dilakukan pemerintahan masa kini.

Usulan promosi oleh Boby Tunya ini seakan mengajak kita untuk menjemput bola. peluang dan kesempatan menjemput wisatawan berkontribusi demi tujuan pembangunan daerah agar masyarakat hidup lebih berkualitas dan sejahtera. (Admin).
Share:

Agar Bisa Bolos, Siswa Tipu Satpan Dengan Film Porno


SUARA MATAHARI-Selamat pagi sahabat pembaca blog Suara Matahari yang budiman. Semuanya pasti sehat selalu berkat campur tangan Tuhan yang maha hebat.

Kali ini Admin merekam “curhat” dari warga di sebuah desa di Kabupaten Sikka. Cerita ini cukup menghebokan warga hingga terekaman oleh Admin Blog Suara Matahari.

Ada seorang siswa di salah satu sekolah hendak bolos bersama teman-temannya. Segala upaya dilakukan agar bisa lolos namun selalu gagal. Pernah ditangkap basah oleh satpam. Belum tahu apa maksud mereka bolos. Setiap minggu pasti ada hari untuk bolos. Kali ini mereka kesulitan karena sang penjaga sekolah alias satpam sudah mengetahui kedok siwa-siswa malas ini. 

Upaya bolos ini beberapa kali diketahui warga karena lingkungan sekolah di kelilingi rumah warga. Warga kemudian melaporkan ke Satpam sehingga selalu buntuti pergerakan anak-anak ini setiap jam siang. Mereka lebih suka bolos pada jam siang.

“Bagaimana lagi? Om Satpam sudah tahu kalau kita sering bolos. Kita mau bolos lewat “pintu” mana lagi” kata seorang siswa kepada siswa lainnya.

“Saya lagi pikir-pikir ini. Kalian diam dulu” sambung siswa lainnya.

Entah ide apa yang terlintas dalam benak salah satu siswa ini. Dia lalu mendekat ke meja piket satpam yang dekat pohon itu. Siswa ini kemudian mengeluarkan hp camera buatan China. Dia lalu menonton salah satu video dengan mengeraskan volumenya. Telinga satpam menangkap suara film yang agak aneh.

Sang satpam lalu mendekat dengan maksud mengetahui aksi yang dilakukan oleh murid sekolah  ia bekerja. “Oh ternyata kamu nonton itu to…. Mana kasih sini, kalau tidak saya lapor gurumu” kata satpam.

“Jangan om, jangan lapor om. Om ambil hp dan nonton saja, saya mau masuk kelas” ujarnya.

Dia tidak masuk kelas. Siswa ini kemudian kembali ke tempat di mana teman-temanya menunggu. Satpam terus “menikmati” video itu. Dia tak lagi kosentrasi menjalankan tugas. Siswa-siswa ini kemudian berhasil melompat pagar dan keluar halam sekolah.

Anak-anak ini tidak langsung pulang rumah. Mereka berkeliaran di tempat-tempat nongkrong sambil menunggu jam pulang sekolah. Selain takut diketahui orang tua, mereka juga harus mengambil hp milik teman yang “dipinjamkan” sang penjaga sekolah itu.


Begitu saja, cerita siang ini. Selamat berakhir pekan dan selamat menjalankan hari Sabtu Kudus untuk menjemput Paskah. Mari kita doakan semoga anak-anak bangsa ini bertumbuh dan berkembang secara baik dan sehat menuju Indonesia sehat. (Admin).
Share:

“Tiga Penyebab Yang Membuat Yesus Mati”

SUARA MATAHARI-Sahabat pembaca blog Suara Matahari, karena berkat YMK kita semua kembali disajikan tulisan singkat ini.

Tulisan ini menjadi renungan singkat yang dikutip Admin pada misa Jumad Agung di Gereja Spiritu Santo Misir. Jumad Agung (25/03/2016) menjadi hari Suci ke-2 setelah Kamis Putih, (24/03/2016).


Pada misa Jumad Agung, Admin mengutip beberapa hal penting yang menjadi renungan kita bersama. Bahwa ada tiga hal yang membuat Yesus harus mati di Kayu Salib. Yang pertama, pengkianatan yang dilakukan oleh Yudas. Yudas adalah satu dari 12 murid Yesus. Mereka berkomitmen mengikuti Yesus namun Yudas berbalik belakang dan menjual Yesus. Alasan Yudas jelas yaitu demi perhitungan ekonominya.


Kedua adalah kesaksian palsu yang direkayasa oleh para imam-imam kepala Makamah Agama untuk mempertahankan kewibawaan dan popularitas pada waktu itu. Mereka merekayasa untuk menjatuhkan Yesus. Mereka tak mau ada raja baru yang menguasai mereka. Di sini timbul perbedaan dan melahirkan kekerasan terhadap Yesus.


Ketiga, adalah Pilatus yang mewakili kekuatan politik pada waktu itu yang berusaha mempertahankan kekuasaannya. Bahwa Yesus adalah guru dan menjadi teladan dalam menegakan keadilan dan kebenaran. Yesus mengampuni semua kesalahan manusia.  Dia tidak bersalah namun kemudian harus mati di kayu salib.


Para iman beserta koleganya merasa terancam kekuasaan dan perangkat kebesaran demi lestarinya kewibawaan. Mereka kemudian memanipulasi peraturan dan mencari jalan pintas untuk menemukan “kesalahan Yesus” dan menghukumnya. Mereka kemudian menghadapkan Dia kepada pemerintah Romawi. Yesus jadi korban dan kemudian disalibkan karena mereka lebih melihat pada keuntungan pribadi.  


Di sini Pilatus seakan-akan bertindak sebagai orang baik. Iya, sebenarnya Pilatus adalah orang baik yang berusaha membela Yesus. Pilatus berkata “Saya tidak menemukan kesalahan terhadap orang ini (Yesus,red)”. Di sini, Pilatus memakai dalil bahwa “Suara Rakyat Suara Tuhan”. Di mana ia didesak imam-imam dan pemuka agama saat itu untuk segera salibkan Yesus.  


Sebagai manusia yang tetap ingin berkuasa, Pilatus tidak ingin jatuh dari kursi kekuasaan karena digugat oleh rakyatnya. Disini Pilatus mengambil sikap cuci tangan dalam arti tidak mau bertanggungjawab dan mengambil keputusan untuk “menolong” Yesus.


Yesus menjadi korban kekuasaan yakni kebencian, ketidakadilan, iri hati, egoisme dan ketidaksetiaan. Semua ini merupakan “kekuatan-kekuatan” yang masih merajalela di muka bumi ini.  Untuk dosa-dosa itulah yang bertanggungjawab adalah Yesus melalui kematian-Nya.


Kita semua di sini berlutut dan menyembah salib Yesus, lambang keselamatan abadi. Sekalipun banyak orang sudah disalibkan namun salib ini merupakan Salib Yesus yang menjadi salib keselamatan. Di kayu salib tergantung Yesus Sang Juru Selamat kita. Dari salib-Nya mengalir rahmat penebusan. Tuhan mati karena dosa-dosa kita, demi pemulihan dosa-dosa kita. 


Marilah kita menganggungkan salib Golgota. Marilah kita bersukacita karena penebusan, karena penebusan yang kita dapat lewat Salib Yesus Kristus. Mari kita semua berangkat ke tempat yang lebih dalam. Semoga kita dapat memaknai arti perayaan Jumad Agung dalam kehidupan kita sehari-hari. (Admin).
Share:

Yesus "Pemimpin" Yang Sengsara Sampai Mati Di Kayu Salib

SUARA MATAHARI-Jalan salib yang menceritakan kisah sengsara Yesus memberi makna yang sangat dalam bagi semua umat. Umat Kriten (Katolik dan Protestan) mengisahkannya setahun sekali yang disebut tablo. Bagi semua umat Kristen memaknai dengan mengambil bagian dalam atraksi tablo ini. Tablo/Jalan Salib mengajak umat selalu setia pada Yesus Kristus yang setia dalam segala kondisi hidup.

Yesus berjuang dan sengsara untuk umatnya. Memikul salib yang sangat berat demi dosa-dosa umatnya. Dia tidak mengeluh, dia tidak marah, dia tidak meminta balas jasa, dia tidak minta ganti rugi. Dia iklas mengorbankan diri-Nya bagi semua umat, termasuk murid-murid-Nya yang mengkianati Dia. Yesus itu rendah hati, lemah lembut. Dia murah hati dan rela berkorban. Dia tidak egois, Dia tidak sombong. Dia adil berbagi hidup kepada semua orang.

Memikul salib hingga dipaku dikayu salib namun Dia tidak protes. Yesus Sang Juru Slamat Dunia datang ke dunia untuk menebus umat-Nya. Dia disiksa, dicabik-cabik, dicemooh, ditendang, diinjak-injak tapi Dia tidak melawan.


Sebagai umat Tuhan, kita menyakini bahwa hari ini, Jumad/25/03/2016 adalah hari sengsara-Nya. Hari Jumad yang disebut Jumad Agung bagi kaum Katolik menjadi hari kematian Yesus. Seluruh umat memperingati kematian-Nya demi dosa dan kesalahan umat-Nya.  

Kita sebagai pengikut-Nya diharapkan mampu memaknai sengsara Yesus. Yesus mengharapkan kita setia dengan menjalankan perintah dan larang-Nya. Sebagai manusia yang lemah, kiranya kita harus terus berdoa dan berdoa terus agar kita tidak jatuh pada kesalahan-kesalah yang membuat-Nya marah. Kita harus mengakui segala dosa dan kesalahan kita kepada-Nya dan kita meminta kekuatan dari-Nya agar hidup kita sehat dan kuat dalam menghadapi kerasnya hidup.

Bagi setiap umat yang mengimani jalan salib diharapkan dapat sadar atas segala kesombongan, keegoisan, keserakahan, irih, dengki selama hidupnya. Jalan salib kali ini diharapkan dapat memberikan kekuatan baru bagi kita semua. Kiranya kita tidak hanya bekerja mencari kekayaan dan lupakan campur tangan-Nya. Kita harus memaknai jalan salib ini sebagai senjata perubahaan yang harus kita hadirkan melalu perbuatan, tutur kata, sikap dan tingkah laku kita setiap hari, hari ini, besok dan akan datang.

Yesus adalah pemimpin. Dia memimpin muridnya. Dia memimpin seluruh umat di muka bumi ini. Dia tidak kaya, tidak memilik rumah tingkat, mobil mewah, saldo yang banyak, dia tidak kaya seperti "mereka" yang memimpin. Yesus hanya punya cinta dan kasih, kesetiaan, rendah hati dan lemah lembut. Dia menghendaki semua umat-Nya sehat jasmani dan rohani, tidak rakut, tidak sombong dan tidak egois. Semoga. Mari kita ikut jalan salib di mana saja kita berada. (Admin)
Share:

Air Kelapa Sisa Pembersihan Tuan Meninu Sembuhkan Penyakit

SUARA MATAHARIKU-Sahabat pembaca blog Suara Matahari salam jumpa dalam masa hari Tri Suci. Iya, hari suci umat Katolik yang dirayakan setiap menjelang Paskah. Tiga hari sebelum hari raya memperingati kebangkitan Sang Juru Selamat. 

Kali ini ada sebuah tulisan singkat tentang ritual religius yang dilakukan setiap tahun sebelum Paskah di Kota Larantuka Kabupaten Flores Timur NTT. Prosesi Semana Santa akan dilakukan dan dihadiri ribuan umat di seluruh dunia yang berencana hadir. Bukan hanya umat Katolik tetapi umat lintas agama hadir dan ingin tahu. Di sana sahabat akan mendengar istilah Tuan Ma dan Tuan (Tuhan Meninu). Admin coba membagi cerita tentang Tuan Meninu.

Cerita ini Admin kutip dari warga Larantuka 2 tahun lalu. Tentu fakta cerita ini tidak berubah karena memang bukan cerita bersambung yang direkayasa. Ini merupakan cerita sejarah yang diimani umat Katolik.

Ada sebuah langkah unik yang harus dilalui dalam proses Semana Santa. Cerita permandian atau pembersihan yang dilaksanakan setahun sekali oleh petugas. Iya, sebuah patung yang disimpan di sebuah Kapela harus dilakukan perbersihan. Air yang dipakai untuk pembersihan ini adalah air kepala muda. Entah apa maksudnya tapi itulah yang sudah terjadi sejak dulu;

Sisa air pembersihan ini akan dibagi-bagikan kepada umat yang datang. Air kelapa ini dinyakini memiliki kekutan untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Penyakit apa saja yang diderita umat pasti sembuh. Intinya dilakukan dengan penuh iman, jika tidak lebih baik jangan melakukannya.

Kapela bersejarah ini diberi nama Kapela Tuan Meninu. Letaknya sebelah timur Kota Larantuka. Tepatnya di Lingkungan Kota Rowido Kelurahan Sarotari Tengah. Di dalam kapela ini terdapat dua tori (tori besar dan tori kecil).

Tori merupakan tempat untuk menyimpan Ornamento (patung-patung,red). Di dalam Tori Kecil ditempatkan Patung Tuan Meninu. Ini adalah Patung Kanak Yesus yang percayai Umat setempat. Sedangkan dalam tori besar tersimpan patung Yesus Wafat di salib. Patung ini secara khusus dikeluarkan untuk penyembahan pada Jumad Agung.

Cerita yang diimani ini selalui diimani setiap tahun. Iya setiap tahun Patung Tuan Meninu dibawa keluar kapela. Patung yang tersimpan dalam Tori kecil akan dibuka setahun sekali oleh orang-orang yang ditentukan.

Upacara ini dilakukan melalui perarakan atau Prosesi Laut. Diarak menuju Armida yang ditentukan yaitu Armida Pohon Asam di Pohon Sirih yang menjadi salah satu Armida dari dari8 Armida dalam Prosesi Jumad Agung ini.

Bukan hanya itu, Kapela Tuan Meninu juga tersimpan Patung Maria Deo Senyora atau  Maria Bunda Tuhan. Umat sering melakukan devosi sebagai penghormatan. Hal itu dilakukan sepanjang Oktober disetiap tahun. Bagi sahabat yang penasaran dapat mengagendakan waktu untuk hadir dan mengikuti proses ini. Sahabat perlu mengimani agar mengerti dan bermanfaat bagi diri dan siapapun yang membutuhkan cerita ini. Semoga bermanfaat. Sampai jumpa tahun depan. Selamat merayakan Jumad Agung 2016. (Admin). 
Share:

Selamat Hari Hutan Internasional

SUARA MATAHARI-Kesadaran melindungi, merawat hutan kita masih minim. Perusakan hutan justru dilakukan oleh mereka-mereka yang paham dan mengerti tentang manfaat hutan. Di indonesia sering terjadi kebakaran hutan, penebangan hutan liar dan lain sebagainya yang merusak hutan "tanpa melihat manfaat bagi publik luas".

Di NTT, Flores, Maumere Kabupaten Sikka juga sangat sering
sekali terjadi perusakan hutan. Fakta dan data membenarkan. Tak ada yang bisa pungkir dengan alasan proses ijin yang memakan biaya dan waktu yang lama. Iya, rakyat menuntut karena dilindungi negara. Negara dalam hal ini adalah pemerintah sebagai pengambil kebijakan dan keputusan.

Rakyat pun bagian dari negara namun rakyat adalah pemanfaat yang menuntut hak untuk mendapat tempat tinggal yang layak. Pemerintah mengusir, pemerintah menjalankan aturan. Tapi pemerintah tak boleh melanggar. Melanggar secara sadar tentu beda dengan melanggar untuk kepentingan sekelompok. Untung untuk banyak orang berbeda dengan untung untuk sekelompok orang yang rakus dan tak puas dengan hasil. Keserakahan membuat mereka menjadi perusak walau mereka tahu harus dilindungi.

Mari melindungi dan merawat hutan kita. Tanpa hutan kita pasti mati. Tidak percaya ya silakan pergi bakar atau ditebang. Semua makluk hidup termasuk manusia pasti mati. Mata air akan mengering dengan sendirinya. Dan hangus. Ingat jangan merusak hutan.

Mari kita bersama-sama belajar untuk mencintai hutan, seperti orang utan yang setia tinggal di hutan. Hutan adalah rumah mereka dan kayu adalah milik kita. Manusia dan orang hutan sama-sama membutuhkan hutan. Manusia dan orang hutan akan mati jika hutan ditebang atau dirusaki. Orang hutan dilindungi hutan lindung oleh pelindung yaitu manusia. Jangan egois,jangan rakus, jangan sombong.

Selamat pagi rakyat Indonesia, Selamat merayakan Hari Hutan Internasional. Semoga mereka-mereka yang berteriak tentang perlindungan hutan dibimbingi , dilindungi, dan diberkati. oleh Allah YMK. Selamat pagi Matahariku. Diberkati YMK. (Admin).


Share:

“Membuka Isolasi Desa”


SUARA MATAHARI-Sahabat pembaca blog Suara Matahari, ini merupakan coretan singkat yang menceritakan perjalanan liputan di wilayah Kabupaten Sikka. Iya, seorang wartawan atau pun sejenisnya tidak hanya bermodalkan medianya tetapi membutuhkan keberanian, nyali dan mentalnya saat berada di lapangan.

Liputan di kampung-kampung yang berada di lereng bukit, pegunungan, tebing dan jurang, membutuhkan keberanian seorang wartawan. Jalan yang buruk, medan yang menguji nyali dan membahayakan harus didukung dengan mental yang kuat. Jika tidak jangan memilih jadi wartawan dan bertugas di desa-desa. Lebih baik kembali ke rumah dan berpikirlah untuk mencari pekerjaan baru.

Wartawan perubahaan adalah wartawan harus turun ke desa. Turun ke desa tidak untuk mencari makan dan minum bersama masyarakat miskin di desa tetapi mengungkap fakta pembangunannya. Karena desa adalah tulang punggung negara dan wartawan berada dalam pilar pembangunan Indonesia.

Di desa banyak sekali persoalan yang dilakukan oleh “orang kota”. “Mereka-mereka yang ada di kota selalu saja membuat masalah”. “Suburnya masalah” di desa-desa dapat dilihat dari kepentingan politik para politisi. Di sinilah media (wartawan) diharapakan pekah agar segala persoalan pembangunan dapat disampaikan dan ditindaklanjuti oleh pengambil kebijakan.


Media (wartawan) jangan bungkam terhadap persoalan tapi harus terus menelusuri fakta. Fakta-fakta pembangunan harus dikupas secara tuntas demi masyarakat desa. Masyarakat harus merasakan keadilan sebagai imbal balik dari pajak yang dibayar setiap tahun. Media perubahan adalah media yang jelih, kritis, berani, memiliki naluri perubahan dan keadilan. Wartawan perubahan adalah wartawan yang pekah dengan persoalan masyarakat, tidak tidur di kota saja dengan berita-berita seremonial. (Admin-Bersambung).  
Share:

Soal ASI, "Binatang Lebih Bijak Dari Manusia" (?)


MAUMERE-Hai pembaca blog Suara Matahari, kita semua yang membaca tulisan ini tentu tahu apa itu ASI. ASI merupakan singkatan dari “Air Susu Ibu”. Iya, kita semua hidup dari ASI, tak satupun manusia yang tak dapat hidup tanpa ASI kecuali ibu kandungnya sakit berat atau meninggal dunia sesudah bersalin.

Judul coretan lepas ini tentu sangat menarik. Fakta cerita yang dialami oleh semua wanita yang bersuami, hamil dan memiliki anak. Fakta ini dialami seorang ibu di sebuah desa di Kabupaten Sikka dan diceritakan oleh tetangganya. Dari cerita lepas itu dia menyimpulkan bahwa ternya “Soal ASI, Binatang Lebih Bijak Dari Manusia”.

Sebelum dia menceritakan secara detail, dia minta maaf berulang kali kepada saya. “Pak sebelumnya saya minta maaf kalau cerita saya ini mengganggu pikiran dan pengetahuan bapak. Saya minta maaf kalau ini menyakitkan sekali. Sampaikan permohonan maafku kepada seluruh manusia yang dikenal terkhusus seluruh wanita peduli Hak Anak” ungkapnya dengan raut wajah memohon.

Ceritanya begini, seorang ibu petani desa, Dia berpendidikan dan memiliki pekerjaan yang berpenghasilan baik. Anak ke-2 mereka akan datang. Segala persiapan telah dilakukan untuk menjemput ciptaan Tuhan ini. Orang tua kandung datang dari kota menyerahkan botol-botol susu dalam jumlah banyak.

Pertengkaran muncul ketika sang suami melihat banyak botol-botol itu. “Untuk apa ini. Anak belum datang kok sudah disiapkan botol. Lalu ASI-nya mau dibawa ke mana” tanya sang suami berwajah sangat marah.

Pertengkaran yang berlangsung cukup lama membuat warga di desa itu datang menyaksikan dari luar rumah. Mencekam dan menegangkan. Ibu itu nyaris diusir karena dinilai telah bersekongkol untuk tidak memberi ASI kepada anak tersebut.

“Pak saya rasa aneh kalau melihat seorang ibu yang baru melahirkan tapi tidak memberi ASI kepada anaknya. Saya kasihan anak itu. Padahal ibu sudah disiapkan gratis oleh Tuhan dua buah dada sebagai gudang ASI untuk anak-anaknya. Orang tua semacam itu adalah orang tua yang jahat dan tidak peduli dengan hak dasar anak-anaknya” tegasnya perempuan desa ini serius.

Baginya, manusia memang berakal budi, tapi kadang sekelompok manusia yang datang dari kota seakan lebih rendah dari binantang. Soal ASI ini, kalau dibuat perbandingan maka boleh dibilang “Binatang lebih bijak dari manusia”.

Setelah melahirkan binatang tidak pakai dot atau botol susu. Binatang tahu akan hak-hak dasar anak-anaknya yang baru dilahirkan. Binatang memberi ASI 24 jam kepada puluhan anaknya tanpa kenal lelah. Lalu bagaimana dengan manusia yang memiliki akal budi tapi memberi susu dot alias susu formula kepada anaknya?

Dari cerita ini, Admin menyimpulkan bahwa manusia dan binatang sama-sama makluk hidup tapi tidak sama karena manusia memiliki akal budi sedangkan hewan tidak. Cerita ini menarik karena faktanya manusia sering lalai dalam memenuhi hak anak.  Dot atau susu formula memang disarankan untuk sang bayi namun harus diawali dengn ASI yang cukup.

Seorang ibu akan memproduksi ASI yang banyak apabila selama masa kehamilan tahu merawat dengan mengkonsumsi makanan perangsang produksi ASI. Menurut mba google, cara tidur pun mempengaruhi produksi susu. Karena itu seorang ibu harus mampu memahami untuk memenuhi hak anak terkhusus ASI. Jangan merencanakan untuk memberikan susu formula setelah anak Anda datang ke bumi ini. Waspadalah waspadalah waspadalah! (Admin). 
Share:

Air Terjun Muru Sobe Indah Tanpa "Make Up"

Air Terjun Muru Sobe
SUARA MATAHARI-Hello bro dan sister, suka sekali pastinya kalau bicara tentang keindahan alam. Kali ini tentang keindahan alam seperti air terjun. Bersama pecinta alam Admin telah kehilangan pikiran sumpek dan lelah saat memasuki wilayah itu. (Hehehe). Menghilangkan rasa jenuh, datanglah di lokasi ini, Alam Muru Sobe Tanawawo. 

Poma merupakan sebuah desa di Kecamatan Tanawawo. Tanawawo merupakan sebuah kecamatan yang terletak di selatan Maumere. Tanawawo sedang terkenal dengan keindahan alamnya. Salah satunya “Muru Sobe”. Muru Sobe merupakan sebuah keindahan alam berupa air terjun yang memiliki ketinggian kurang lebih 100 meter.

Tempat ini disebarluaskan oleh seorang pastor yang saat itu bertugas di sana. Pastor itu kini telah tiada. Dia dipanggil Tuhan beberapa tahun lalu. Ketika itu dia mendapat informasi dari umat setempat bahwa ada air terjun di daerah itu. Dia pun bergegas mendatangi tempat itu.

Dingin di musim panas, sejuk di musim hujan. Itulah kondisi cuaca di wilayah Tanawawo terkhusus daerah air tejun. Memang demikian karena Muru Sobe ini berada di antara tebing. Diapiti tebing berumput dan pohon berdaun hijau lebat. Indah sekali. Penasaran bagi yang belum pernah ke sana.

Akses jalan menuju lokasi air terjun kini sudah dibangun. Walau ada yang harus rusak tapi sudah mulai dibangun. Entah dilanjutkan atau tidak pada tahun ini, jelasnya sudah dibangun. Iya baru dibuka oleh alat berat. Belum dirabat beton atau dihotmis.

Sudahlah kita tunggu saja kerja keras pemerintah. Mereka tak mungkin lupa dengan Muru Sobe karena telah mempromosikan bahwa Muru Sobe menjadi salah satu objek wisata alam yang terdaftar dalam barisan anggaran dalam buku induk APBD daerah setempat.

Mari kita ke Muru Sobe sambil memosting pesan agar dibaca, diresapi dan ditindaklanjuti. Mari jaga dan rawat keindahan alam. Biarkan Tanawawo Kabupaten Sikka terkenal dengan objek wisata yang satu ini. Agar daerah ini lebih maju karena pariwisata mendapat kucuran dana yang besar. Maju Muru Sobe, Maju Pembangunan, majulah rakyat Tanawawo Desa Poma. (Admin).
Share:

Film Tiga Dara Membawa Maumere Ke Layar Lebar


SUARA MATAHARI-Keindahan alam dan kecantikan objek pariwisata di Nian Sikka Tanah Alok akan bangkit dan tersiar ke seluru penjuru dunia. Berbagai potensi ini dipromosikan melalui film layar lebar berjudul “Kisah Tiga Dara”. Film ini di Sutradarai oleh Nia Dinata, perempuan pembuat banyak film di Indonesia termasuk film berjudul Arisan.


Film Tiga Dara ini hadir di tengah masyarakat Indonesia pada era 1956. Film ini merupakan karya Usmar Ismail dan bercerita tentang tiga saudara kandung hidup bersama ayah dan nenek ketika ibu kandung mereka meninggal dunia. Nenek mereka begitu mencintai cucu-cucunya dan berambisi mencarikan jodoh terbaik. Terutama cucu yang paling tua.

Sutra Dara Film Tiga Dara, Nia Dinata
Untuk kepentingan “rekamasi” proses pengambilan gambar dilakukan di Bumi Sikka Nyiur melambai Maumere Manise. Ada beberapa titik yang menjadi lokasi shooting seperti Gereja Tua Sikka, Lepo Gete Sikka, Pantai Koka, Pulau Indah Pangabatang, Pulau Kambing, Tanjung Kajuwulu & Hutan Mangrove Magepanda, Sanggar Watu Bo Hewokloang, Komplex Patung BSB Nilo, Pasar Wuring & Pasar Wairkoja, serta Bandara Frans Seda, Pelabuhan L. Say & Capa Resort.

Pembuatan film ini diawali dengan misa syukur launching shooting film di aula Capa Resort. Misa ini dihadiri ratusan umat yang diundang dalam agenda launching shooting film Tiga Dara tersebut.
Para Pemeran Film Tiga Dara
Informasi yang diperoleh Admin, pembuatan film ini merupakan kerjasama dengan Yayasan Bapa Bangsa selaku pemilik Capa Resort. Para artis-artis terkenal sudah berada di Maumere. Mereka adalah Shanty, Tara Basro, Rio Dewanto, Titiek Puspa, Ray Sahetapy, Richard Kyle, Rueben Elishama, Cut Mini. Total kehadiran mereka dalam pembuatan film ini mencapai 70 orang.
Disaksikan Admin mereka terlihat sangat refleks, senang dan bahagia. 

Mungkin saja baru pertama kali meninginjakan kaki di Bumi Sikka. Namun bagi Nia Dinata, kehadiran di Maumere bukan kali pertama. Dia suda sering nginap di Capat Resort dan sering berpetualan ke beberapa objek wisata.

Terkait film ini, bagi Nia menjadi hal biasa. Dia bangga karena masyarakat sekitar berkarakter transparan. Alamnya diselimuti keindahan dan berbagai selimut wisata baik laut, religi, budaya dan berbagai ragam kecantikan belum di eksplor.
Para Pemeran Film Tiga Dara Bersama Sutradara
Diharapkan kehadiran film ini menjadikan destinasi wisata dikenal publik. Sikka menjadi lebih ramai dikunjungi. Masyarakat boleh lebih sejahtera. Dan semoga pembuatan film ini didukung penuh oleh masyarakat melalui pemerintah daerah. Semoga. (Admin)
Share:

Sekilas Tentang Kelimutu Di Pulau Flores



SUARA MATAHARI-Gunung Kelimutu adalah gunung berapi yang terletak di Pulau Flores, Provinsi NTT, Indonesia. Lokasi gunung ini tepatnya di Desa Pemo, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende. 

Gunung ini memiliki tiga buah danau kawah di puncaknya. Danau ini dikenal dengan nama Danau Tiga Warna karena memiliki tiga warna yang berbeda, yaitu merah, biru, dan putih. Walaupun begitu, warna-warna tersebut selalu berubah-ubah seiring dengan perjalanan waktu.

Kelimutu merupakan gabungan kata dari "keli" yang berarti gunung dan kata "mutu" yang berarti mendidih. Menurut kepercayaan penduduk setempat, warna-warna pada danau Kelimutu memiliki arti masing-masing dan memiliki kekuatan alam yang sangat dahsyat.

Danau atau Tiwu Kelimutu di bagi atas tiga bagian yang sesuai dengan warna - warna yang ada di dalam danau. Danau berwarna biru atau "Tiwu Nuwa Muri Koo Fai" merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa muda-mudi yang telah meninggal. Danau yang berwarna merah atau "Tiwu Ata Polo" merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang yang telah meninggal dan selama ia hidup selalu melakukan kejahatan/tenung. Sedangkan danau berwarna putih atau "Tiwu Ata Mbupu" merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang tua yang telah meninggal.

Para penduduk di sekitar Danau Kelimutu percaya, bahwa pada saat danau berubah warna, mereka harus memberikan sesajen bagi arwah orang - orang yang telah meninggal.

Luas ketiga danau itu sekitar 1.051.000 meter persegi dengan volume air 1.292 juta meter kubik. Batas antar danau adalah dinding batu sempit yang mudah longsor. Dinding ini sangat terjal dengan sudut kemiringan 70 derajat. Ketinggian dinding danau berkisar antara 50 sampai 150 meter. 

Untuk menikmati keindahan Kelimutu ini, orang-orang selalu datang setiap hari sepanjang tahun. Mereka menikmati langsung keindahan danau 3 warna dengan mendokumentasikan objek indah itu. Bukan hanya orang-orang Ende, Flores atau NTT saja, tetapi orang luar negeri pun ramai berkunjung di tempat ini. 

Daerah ini tergolong bersuhu dingin. Suasana sangat alamia. Para pengunjung boleh mengenakan sweater atau sejenisnya. Para pengunjung diminta tidak mengotori atau membuang sampah sembarangan ketika berada di wilayah tersebut. Di sana ada petugas yang mengawasi. Mereka akan memberikan petunjuk ketika anda tersesat atau membutuhkan informasi. (Admin/ Sumber: FB Pariwisata NTT)
Share:

Pages

Generasi Muda

Generasi Muda

Bunda Segala Bangsa Nilo. Salah satu lokasi shooting film tiga dara

Bunda Segala Bangsa Nilo. Salah satu lokasi shooting film tiga dara

KRISTUS RAJA

KRISTUS RAJA