SUARA MATAHARIKU-Sahabat
pembaca blog Suara Matahari salam jumpa dalam masa hari Tri Suci. Iya, hari
suci umat Katolik yang dirayakan setiap menjelang Paskah. Tiga hari sebelum
hari raya memperingati kebangkitan Sang Juru Selamat.
Kali ini ada sebuah tulisan singkat tentang
ritual religius yang dilakukan setiap tahun sebelum Paskah di Kota Larantuka
Kabupaten Flores Timur NTT. Prosesi Semana Santa akan dilakukan dan dihadiri
ribuan umat di seluruh dunia yang berencana hadir. Bukan hanya umat Katolik
tetapi umat lintas agama hadir dan ingin tahu. Di sana sahabat akan mendengar
istilah Tuan Ma dan Tuan (Tuhan Meninu). Admin coba membagi cerita tentang Tuan
Meninu.
Cerita ini Admin kutip dari warga Larantuka 2
tahun lalu. Tentu fakta cerita ini tidak berubah karena memang bukan cerita
bersambung yang direkayasa. Ini merupakan cerita sejarah yang diimani umat
Katolik.
Ada sebuah langkah unik yang harus dilalui
dalam proses Semana Santa. Cerita permandian atau pembersihan yang dilaksanakan
setahun sekali oleh petugas. Iya, sebuah patung yang disimpan di sebuah Kapela
harus dilakukan perbersihan. Air yang dipakai untuk pembersihan ini adalah air
kepala muda. Entah apa maksudnya tapi itulah yang sudah terjadi sejak dulu;
Sisa air pembersihan ini akan dibagi-bagikan
kepada umat yang datang. Air kelapa ini dinyakini memiliki kekutan untuk
menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Penyakit apa saja yang diderita umat
pasti sembuh. Intinya dilakukan dengan penuh iman, jika tidak lebih baik jangan
melakukannya.
Kapela bersejarah ini diberi nama Kapela Tuan
Meninu. Letaknya sebelah timur Kota Larantuka. Tepatnya di Lingkungan Kota
Rowido Kelurahan Sarotari Tengah. Di dalam kapela ini terdapat dua tori (tori
besar dan tori kecil).
Tori merupakan tempat untuk menyimpan Ornamento
(patung-patung,red). Di dalam Tori Kecil ditempatkan Patung Tuan Meninu. Ini
adalah Patung Kanak Yesus yang percayai Umat setempat. Sedangkan dalam tori
besar tersimpan patung Yesus Wafat di salib. Patung ini secara khusus
dikeluarkan untuk penyembahan pada Jumad Agung.
Cerita yang diimani ini selalui diimani setiap
tahun. Iya setiap tahun Patung Tuan Meninu dibawa keluar kapela. Patung yang tersimpan
dalam Tori kecil akan dibuka setahun sekali oleh orang-orang yang ditentukan.
Upacara ini dilakukan melalui perarakan atau Prosesi Laut. Diarak menuju Armida yang ditentukan yaitu Armida Pohon Asam di
Pohon Sirih yang menjadi salah satu Armida dari dari8 Armida dalam Prosesi
Jumad Agung ini.
Bukan hanya itu, Kapela Tuan Meninu juga
tersimpan Patung Maria Deo Senyora atau
Maria Bunda Tuhan. Umat sering melakukan devosi sebagai penghormatan.
Hal itu dilakukan sepanjang Oktober disetiap tahun. Bagi sahabat yang penasaran dapat mengagendakan waktu untuk hadir dan mengikuti proses ini. Sahabat perlu mengimani agar mengerti dan bermanfaat bagi diri dan siapapun yang membutuhkan cerita ini. Semoga bermanfaat. Sampai jumpa tahun depan. Selamat merayakan Jumad Agung 2016. (Admin).
No comments:
Post a Comment