SUARA MATAHARI-Salah satu calon legislatif dari Partai K Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggar Timur, Iknatius mengatakan, menjadi pemimpin yang baik itu melalui proses panjang dan harus panjang sabar. Proses yang tumbuh dan hidup dari waktu ke waktu melalui kritik dan usul saran banyak otak. Dari sanalah karakter dan mental dibentuk sehingga yang tidak pura-pura menjadi orang baik, tanpa proses, melewati lika liku perjuangan dari masa ke masa.
Di sana, ada pembinaan mental secara formal dan non formal. Baik, dilakukan di dalam organisasi maupun di luar oganisasi ataupun melalui diskusi-diskusi bersama masyarakat. Hal ini harus berjalan baik agar calon pemimpin mampu menjadi pelayan yang tidak pura-pura. Menurutnya, saat ini banyak sekali para pemimpin yang pura-pura merakyat, tapi "lupa" merakyat ketika dipercayakan rakyat.
“Proses pendidikan politik dan
pembinaan karakter saya jalani sejak tamat SMA. Saya masuk
Partai K sejak tamat SMA. Dari organisasi
lingkup kecil hingga organisasi lingkup luas, sudah, sedang dan
akan terus saya jalani. Banyak pengalaman saya lalui, baik
tantangan maupun keberhasilan,” akunya.
Iknatius mengaku sudah
20 an tahun bergabung di Partai K adalah sangat cukup. Proses yang memberikan banyak pengetahuan. Komitmen
untuk menjadi wakil rakyat pada lingkup yang lebih besar pun lahir.
Ia pun diberikan kepercayaan untuk mengambil bagian dalam
perhelatan politik legislatif. Proses berbicara bahwa
tidak muda menjadi pelayan yang merakyat sehingga dirinya belum mendapat
kesempatan mewakili rakyat.
"Proses ini menjadi pengalaman sangat berharga yang harus saya lalui. Saya bangga karena saya menjadi pelaku demokrasi yang mengajak saya untuk terus hadir di tengah masyarakat" katanya.
Iknatius bukan hanya anggota Partai K. Ia pun dipercayakan masyarakat memimpin sebuah perusahaan besar. Ia telah Menjadi kepala desa selama 9 tahun lebih. Dia
juga menjadi pemimpin kelompok-kelompok tani di desa yang mengantarnya mewakili
Kabupaten Sikka bertemu presiden SBY di istana Negara, menerima
penghargaan terkait keberhasilan dalam mengelolah kelompok tani.
Selain itu, Ia pun
dipercayakan oleh anggota koperasi menjadi wakil ketua
koperasi kredit Hiro Heling. Dia pun menjadi pengurus gereja yang telah
berpuluh tahun. Masih banyak posisi tawarnya yang dikehendaki oleh masyarakat
di Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka. Nama Iknatius boleh dikata
tidak asing lagi bagi masyarakat di wilayahnya bahkan di luar.
Dengan berbagai pengalaman ini, ia yakin bahwa pemimpin yang
baik dan berkualitas itu tidak lahir begitu saja. Tidak pura-pura lahir
melainkan melalui proses. Oleh karena itu, dengan berbagai jaringan dan pengalaman
organisasi yang saya geluti selama ini, saya percaya, rakyat mampu membedakan
pemimpin yang pura-pura berkualitas, mencuri hak
rakyat dan pemimpin yang matang dalam proses,” katanya ketika ditemui suaraflores.com, Senin/14/10/2013.
Dia mengatakan, begitu banyak dan
begitu lama, para pemimpin atau wakil rakyat kita mengubar-ubar janji.
Janji-janji hadir bagai embun yang datang di pagi hari, lalu hilang kala
matahari bersinar. “Menjanjikan kepada masyarakat seakan-akan kabupaten sikka
merupakan perusahaan pribadi yang dengan seenaknya mengambil dan memberi.
Mari mendekatkan diri dengan masyarakat tanpa harus basa-basi dengan janji,
karena janji adalah proses bual yang panjang dan sakit hati diterim
masyarakat,” katanya tersenyum. (Admin).