Saya kasih tahu ya, ciptakan anak-anak yang cerdas bukan pintar. Anak-anak yang pintar belum tentu cerdas tetapi anak-anak cerdas pasti pintar”. Nah, hubungannya dengan kecerdasan adalah jangan sampai para guru menciptakan formalitas nilai dalam ijasah. Kita tidak boleh merekayasa kualitas pendidikan. Kita jangan hanya mencari hasil akhir tetapi harus melalui proses yang benar mulai dari pola makan. Sekolah dasar harus mengajarkan agar anak-anak mendapat pendidikan dasar yang baik dan benar. Benar katakan benar, salah katakan salah” tegas Mantan Wakil Bupati Sikka, Wera Damianus.
Dikatakan bahwa kalau ilmu dasarnya
tidak kuat, kita tidak mungkin beridiri kokoh. Contohnya seperti Presiden Barack
Obama. Ia menjadi presiden karena pola pendidikan yang baik, termasuk pola
makan yang terartur. Mungkin kadang tidak tapi orang tuanya pasti memperhatikan
pola makannya setiap hari.
“Saya berharap agar lembaga-lembaga
pendidikan atau sekolah-sekolah membangun komunikasi, kerjasama dengan orang
tua untuk memperhatikan kesehatan anak demi masa depan anak yang lebih bermutu.
Dengan demikian seorang guru memiliki tanggungjawab penuh. Menjadi seorang guru
yang baik harus membiarkan kepalanya “diinjak”. Artinya bila mengajar harus
memberikan semua yang baik kepada muridnya sehingga dia mampu melompat-lompat
ke tempat lainya. Karena hanya murid bisa jadi professor bukan guru yang jadi
profesor. Guru menciptakan manusia” katanya.