Beribu
kilo kalian tempuh,
beribu
waktu kalian lalui,
beribu
liter tetes keringat basahi tubuh,
bermiliar
butir-butir debuh melekat ditubuh
Tak
pernah mundur selangkahpun
terus
berjalan bermandikan keringat,
tak
goyah oleh “duri”
tapak
kaki berlumur darah,
kalian
pemimpin kebenaran keadilan
pejuang
sesungguhnya
berjuang
tak menuntut balasan,
keterbatasan
jelajahi hidup bertani desa
Pagi
tinggalkan rumah,
menjemur
kebun siang hari,
bermandikan
keringat berdebu ke rumah,
bawa
hasil kebun makan semalam,
bahagia
bersamaku
Usia
terus bertambah sekian tahun,
aku
menapaki bumi pertiwi ini,
di
atas perut bumi,
di
bawah kolong langit,
di
pinggiran ibu kota,
dibawah
kaki gunung,
di
kabupaten sikka,
kabupaten
nyiur melambai
Aku
telah ke dunia luas
ke
gerbang kebebasan,
tantangan
dasyat,
menunjukan
aku kebenaran hidup,
lagi
untuk kebahagiaan
Kalian
terus hitung rumput
harap
ada berbuah
kebaikan
merasuki,
bekal
pengetahuan perjuangan,
kini
tumbuh dewasa,
ku
teruskan benar adil hidup
ingin
balas semuanya,
sebagai
harapan kalian,
Kalian
bagai matahari,
setia
sinar datang pergi,
walau
dibalik awan hitam tebal,
ibarat
beribu tantangan tak hentinya menghadang,
hebat,
sungguh
sangat hebat.
kudekat
mendekap dalam pangkuan,
ku
balas tak seberapa.
beribu
kali kuucapkan.
Terima
kasih “MatahariKu”
No comments:
Post a Comment