Flores “Surga” Yang Jatuh Ke Bumi

Kampung Waerebo Manggarai
SUARA MATAHARI-Melihat Flores tidak hanya tentang Komodo dan Kelimutu yang telah mendunia. Begitu banyak potensi wisata, budaya, produk-produk lokal, keramah tamahan penduduk mengajak kita untuk jejaki setiap milinya. Tidak hanya untuk menyenangkan mata dan hati tapi juga spiritualitas jiwa.

Pulau Padar Komodo, Labuan Bajo
Pesona dan kemolekan Flores mampu membangkitkan semangat hidup manusia lewat berpetualang. Tidak sekedar cerita dalam sebuah artikel dan foto tetapi Flores memiliki fakta keindahan yang diturunkan Tuhan ke bumi pertiwi.

Flores itu unik. Keunikannya, mengajak banyak sumber menyebut Flores itu semacam surga. “Surga” yang jatuh ke bumi. “Surga” dari ujung ke ujung-ujung. Namun Flores bukan surga. Flores hanya sebuah pulau keci di Indonesia Timur yang dikagumi semua orang. 

Pantai Koka Kabupaten Sikka

Di Pulau Flores terdapat 8 kabupaten dari 22 kabupaten/kota dalam wilayah Propinsi NTT. Ke-6 Kabupaten tersebut adalah Manggarai Barat (Labuan Bajo), Manggarai (Ruteng), Manggarai Timur (Borong), Ngada (Bajawa), Nagekeo (Mbay), Ende (Ende), Sikka (Maumere), Flores Timur (Larantuka). Di ujung Flores ada Pulau Lembata, sebuah pulau yang terlepas dari Flores dan terkenal dengan Ikan Pausnya.
Danau Tiga Warna Kelimut Ende
Labuan Bajo dengan keunikan Pulau Komodo, Pulau Rinca, “Kampung Di atas Awan” Waerebo, Pantai Pink (Pink Beach), Pulau Kambing, Pulau Kalong, Pulau Kanawa, Pulau Bidadari, Pulau Padar, Pulau Kelor. Manggarai memiliki keunikan Sawah Jaring Laba-Laba, Rumah Adat Todo, Pulau Putri Yang Tidur, Goa Liang Bua, Pantai Waemaras.  Manggara Timur dengan Danau Rana Mese, Danau Rana Tonjong, Pantai Watu Pajung, Air Terjun Cunca Rede, Benteng Empu, Air Terjun Radi Ntangis,  Gunung Poco Ndeki, Gua Liang Toge, Mata Air Rana Koko, Rana Masak, Pantai Cepi Watu dan Teluk Ninge. Ngada dengan Air Panas Soa, Taman Laut Riung, Kampung Adat Bena, Bukit Manulalu.
Waerebo Manggarai
Untuk Kabupaten Nagekeo dengan Air Terjun Nangabatata, Pantai Maropokot, Kampung Tutubadha, Kampung Boawae, Kampung Wajo, Situs Pra Sejara Stagedon Olabula, Pantai Rii Taa dan Air Terjun Dhoa Tege. Kabupaten Ende dengan keindahan Danau Kelimutu, Kampung Moni, Taman Nasional Bung Karno, Kampung Adat Wolotopo, Rumah Pengasingan Bung Karno, Museum Tenun Ikat, Pantai Ria, Kampung Adat Jopu dan Pasar Tradisional Ende dan keindahan alam nan sejuk lainnya. 

Tanjung Kajuwulu Maumere
Maumere-Sikka terkenal dengan wisata bahari, keindahan kekayaan alam biota laut teluk Maumere. Pantai Indah Pangabatang, Pantai Koka, Kampung Pemana, Kampung Wuring, Pantai Kajuwulu, Pulau Babi, Pulau Kelelawar, Hutan Bakau Magepanda, Pulau Kambing, Air Panas Lela dan Waigete, Air Terjun Magepanda dan Murusobe, Wair Terang Waigete. Tempat bersejarah seperti Bukit Nilo, Gereja Tua Sikka, Museum Blikon Blewut, Kampung Watublapi dan Lepo Lorun Alfonsa Horeng.
Pantai Maropokot Mbay
Flores Timur terkenal dengan tradisi adat jelang hari Tri Suci Paskah yang disebut dengan istilah Semana Santa. Bagi orang Larantuka, Semana Santa berarti “Hari Bae” (Hari Baik). Daerah ini menjadi tempat tujuan wisata religi semua umat. Bukan hanya dalam negeri tetapi umat luar negeri pun berbondong ke sana menjelang paskah. Flores Timur juga memiliki sejumlah tempat wisata seperti Pantai Labawain, Pantai Neren Watotena, Pantai Oa Rako, Lewolema, Surga di Tanjung Bunga, Danau Asmara, Hokeng Jaya, Pantai Wulanggitang, Pantai Paihaka, Pantai Watohari, Kampung Budaya Lamahala, Desa Budaya Lamahalang, Desa Budaya Mudakeputu, Jejak Kerajaan Adonara, Keindahan Alam dan Budaya Konga dan Keindahan Alam Lamalota serta Pulau Adonara yang diperjuangkan jadi kabupaten bungsu di Flores.  
Pantai Ria Ende
Masih banyak obyek wisata yang belum disebutkan merupakan satu kesatuan Flores,  terbentang indah mempesona di Bumi Nusantara. Pemerintah tengah melajukan kampanye wisata menuju Flores yang mandiri dan maju.

Berbagai kecantikan alam Flores ini yang membuat Zuniatmi, Aktivis NGO Internasional nekad menjelajahi Flores. Ia tak rela hanya menikmati keindahan dalam mimpi seperti dalam foto dan tulisan. Walau belum semua tempat wisata dikunjungi namun ia telah kelilingi Flores.
Pantai Palo Tanah Merah
Ia bernyali, beroda dua atau menggunakan motor dari Flores Barat (Labuan Bajo,red) sampai Flores Timur (Larantuka,red). Ia nekad, karena matanya memang telah jatuh cinta untuk Flores walau harus kembali ke Pulau Jawa berbagi hati dengan sang kekasih. Flores, “surge” di bumi yang tak mampu ia lupakan sepanjang hidupnya. Ia akan berbagi cerita untuk anak cucu kemudian harinya.    

“Saya bercita-cita mendaki dan memeluk tiga gunung berapi seperti Gunung Inerie di Bajawa, Gunung Ebulobo di Boawae dan Gunung Egon di Maumere. Saya bersyukur dapat menikmati keindahan Flores. Semua ini karena saya bekerja di Plan Internasional. Saya diberi kesempatan mendampingi masyarakat terpinggirkan di desa-desa. Saya belajar dari kesederhanan hidup orang-orang desa” kisahnya.
Coconut Garden Beach Resort Maumere
Perempuan kelahiran Kebumen ini mengungkapkan bahwa setiap kabupaten memiliki potensi wisata dan budaya yang unik. Keunikannya memberi cerita khusus bagi pendatang, pecinta wisata alam dan budaya. Flores (bukan Jakarta,red) memiliki histori untuk meletakan dasar pembangunan NKRI. Mungkin karena itu, penduduknya menyabet keramahan dan toleransi yang tinggi. Katolik, Protestan dan Islam, Hindu dan Budha, hidup rukun, damai tanpa konflik.

“Flores itu "surga” yang jatuh ke bumi. Mekarnya menghiasi bumi pertiwi, harumnya mengundang simpati. Flores adalah “dasar negara”. Flores menjadi contoh bagi Indonesia dan dunia” kisah Zuniatmi yang mengaku hatinya telah “dirasuki” Mekar Flores, ciptaan Tuhan. 

Proses Tenun Ikat Maumere Flores
Flores bagai “surga” dari ujung ke ujung. Keindahan alamnya tak perlu diperdebatkan, tak perlu ditanya. Dari pantai hingga gunung, hijau dan sejuk membalutinya. Orangnya ramah, berhati lembut walau wajah dan suara boleh “menakutkan”.

Baginya, seseorang tidak akan kehilangan semangat jika melewati keindahan Flores untuk bercumbu serta bercinta dengan obyek wisatanya. Laut dan daratan, wisata budaya dan religi, ciptaan Sang Ilahi untuk dicontohi dan dirawat.  
Kampung Waerebo Manggarai
Saat mengelilingi Flores, Zuni bertemu banyak penghuni daratan bunga (Flores,red) dalam berbagai status sosial. Flores dihuni oleh mereka yang datang dari berbagai Suku, Agama, Ras dan golongan. Zuni bersama rekan-rekannya, menghuni dan berbaur dengan warga. Zuni menemui keramahan dan tolerasi yang diturunkan Tuhan dan masih tersisah. Kehidupan warga tak pernah konflik walau mereka berbeda agama.
Ende. Di Sini Lahir Pancasila(Satyawinnie)
“Saya orang Jawa dan itu saya temui di Flores. Ketika saya berbaur dengan orang Flores di setiap kabupaten mereka membukakan pintu untuk saya. Bukan saudara, bukan keluarga, bukan kerabat, tapi kemanapun pergi, orang-orang Flores selalu membuka hati dan menawarkan bantuan. Semoga Flores kian maju seiring dengan kepedulian pengambil kebijakan demi kesejahteraan penghuni Flores” kisahnya jujur. (Aloysius Yanlali/Suara Flores).
Share:

No comments:

Post a Comment

Pages

Generasi Muda

Generasi Muda

Bunda Segala Bangsa Nilo. Salah satu lokasi shooting film tiga dara

Bunda Segala Bangsa Nilo. Salah satu lokasi shooting film tiga dara

KRISTUS RAJA

KRISTUS RAJA