SUARA MATAHARI-Dari tahun ke tahun jumlah partai di Indonesia semakin bertambah. Dengan landasan yang berbeda, tujuan kehadiran partai-patai tersebut untuk "mengakhiri kelaparan dan memberantas korupsi".
Namun seiring perjalanan waktu, kelaparan yang dialami rakyat tak kunjung usai atau pun masyarakat menjadi lebih baik. Bahkan korupsi tumbuh subur yang melibatkan sejumlah kader partai.
Namun seiring perjalanan waktu, kelaparan yang dialami rakyat tak kunjung usai atau pun masyarakat menjadi lebih baik. Bahkan korupsi tumbuh subur yang melibatkan sejumlah kader partai.
Bukan tak optimis tapi berbagai media telah mengabarkan ke penjuru tanah air. Hal ini melahirkan sejumlah pertanyaan dari masyarakat luas. Benarkah partai hadir untuk mengakhiri kelaparan dan korupsi?
Wakil Bupati Sikka, Drs. Paolus Nong Susar mengatakan bahwa tujuan kehadiran partai politik untuk mengakhiri kelaparan, masyarakat yang bebas obat bius dan bebas korupsi. Tonggak megatrends ini mendorong kita untuk menghadapi masalah dan memecahkannya agar menemui dengan awal yang baru dan bersih.
Masalah-masalah yang kita tidak bersedia hadapi tampaknya disodorkan kepada kita. Dalam megatrend ini, terobosan yang paling menggairahkan akan terjadi bukan karena teknologi, melainkan karena konsep yang meluas dari apa artinya menjadi manusia Sikka, Flores, NTT. Ini menjadi visi paling akbar yang mau digalakkan, antara lain oleh DPD Nasdem Kabupaten Sikka.
“Kiranya, partai-partai yang hadir menjadi yang restorative memulihkan nilai-nilai dasar Pancasila dan pelaksanaan UUD 1945 demi NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika” harapnya dalam Rakorda Nasdem Kabupaten Sikka. (Admin/SFN).
No comments:
Post a Comment