Hutan Produksi Iligai Direhabilitasi



SUARA MATAHARI-Masyarakat Desa Iligai, Kecamatan Lela, Kabupaten Sikka, NTT, melakukan rehabilitasi hutan dan lahan di area Gunung Iligai. Dilahan seluas kurang lebih 25 ha ini ditanami tiga jenis anakan pohon yaitu cendana, turi dan petai. 

Kegiatan ini diawali dengan pembukaan jalur atau larikan serta penentuan titik penanaman. Senin/16/12/2013, Kepala Dusun Baoletet, Desa Iligai, Kecamatan Lela, memimpin langsung kegiatan pembukaan jalur di area Gunung Newa dan Gunung Iligai.

Disaksikan Admin, kurang lebih 50 an warga yang tergabung dalam Kelompok Tani Baoletet melakukan pembersihan lahan di lokasi penanaman. Ketua Kelompok Tani Baoletet, Yohanes Petrus Pu’an, kepada Admin mengatakan bahwa partisipasi Kelompok Tani Baoletet merupakan bentuk kepedulian masyarakat  untuk kelestarian hutan dan menghindari terjadinya longsor ketika bencana banjir dan gempa.

“Kita berkomitmen menjaga dan melestarikan semua jenis tanaman atau pohon di area Gunung ini. Kami tetap berharap pada pemerintah dalam hal ini Dinas Kehutanan Kabupaten Sikka, untuk bersama-sama mengawasi agar pertumbuhan cendana, turi dan petai butuh dapat tumbuh secara baik”, katanya di lokasi kegiatan.

Petugas lapangan Dinas Kehutanan Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, Solvius S Nong Din mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut pemerintah dalam menjaga hutan dan meningkatkan ekonomi masyarakat. Selain itu untuk menghindari terjadinya longsor atau banjir di area tersebut.

Kegiatan ini disebut dengan peningkatan peran serta masyarakat dalam rehabilitasi hutan dan lahan yang termasuk dalam pekerjan pembuatan tanaman cendana tahun anggaran 2013.

Dilahan seluas 25 ha ini tambah dia, akan ditanami cendana sebanyak 11.000, petai 5.500, dan turi 11.000 pohon. Pekerjaan ini dimulai dengan pembersihan lahan, pembuatan larikan, pembuatan gubuk kerja, pembuatan piringan dan lubang tanaman, pengangkutan bibit ke lokasi tanaman, penanaman dan perawatan.

“Ini menggunakan APBD Sikka 2013 senilai Rp. 60. 750.000”, katanya Senin/16/12/2013. 

Nong Din berharap agar adanya kepedulian masyarakat setempat untuk tetap menjaga dan merawat semua tanaman. Bukan saja yang baru ditanam tetap secara umum. 

Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya banjir dan tanah longsor atau yang berdampak bagi masyarakat. 

“Saya berharap kegiatan berhasil, tanam bisa tumbuh dengan baik. Pengawasan untuk perawatan dilakukan rutin untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitar kawasan hutan” harapnya. (Sumber Suara Flores/Admin). 
Share:

No comments:

Post a Comment

Pages

Generasi Muda

Generasi Muda

Bunda Segala Bangsa Nilo. Salah satu lokasi shooting film tiga dara

Bunda Segala Bangsa Nilo. Salah satu lokasi shooting film tiga dara

KRISTUS RAJA

KRISTUS RAJA